Blogger Community

Sabtu, 09 Juni 2012

Mahasiswa dan mahasiswi mampu menyusun silabus pembelajaran tematik

 
PENYUSUNAN SILABUS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
 “Pembelajaran Tematik




 





Disusun oleh :
Muh. Nusthon Nawawi A.
 (210609084)

Dosen Pengampu :
Kurnia Hidayati, M.Pd


JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
                                          (STAIN) PONOROGO                    
 2012


BAB I
PENDAHULUAN

Perubahan kurikulum diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan. Lebih dari itu implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang mampu membawa maysrakat, bangsa dan negara keluar dari krisis multidimensi yang sudah lebih dari sepuluh tahun belum menunjukkan adanya pemulihan.
Hal ini dimungkinkan karena KTSP memberikan kesempatan yang lebih luas terhadap guru untuk berimprovisasi, terutama dalam pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang lebih sesuai dengan kebutuhan (asas relevansi). Sekolah yang memiliki kemampuan mandiri dapat menjabarkan standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) secara mandiri serta mengembangkan silabus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya setelah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat (Provinsi, Kabupaten, dan Kota)[1].

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok matapelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan[2].
Pelaksanaan pembelajaran tematik perlu diupayakan adanya penyediaan interaksi pembelajaran yang dapat meningkatkan proses belajar siswa/siswi secara menyeluruh melalui kegiatan penghubung gagasan/konsep pada suatu matapelajaran dengan gagasan/konsep pada matapelajaran lainnya.
Langkah-langkah dalam merancang pembelajaran tematik didukung dengan tujuh langkah, yaitu;
1.      Tetapkan matapelajaran yang akan dipadukan,
2.      Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap matapelajaran,
3.      Pelajari hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap matapelajaran,
4.      Pilih dan tetapkan tema pemersatu,
5.      Buatlah pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap matapelajaran dengan tema pemersatu,
6.      Susun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar setiap matapelajaran,
7.      Susun satuan pembelajaran tematik.
Penyusunan perencangan pembelajaran tematik dapat dimulai dari penetapan matapelajaran yang akan dipadukan, mempelajari kompetensi-kompetensi dasar dalam setiap matapelajaran yang akan dipadukan, mempelajari kompetensi dasar dalam setiap matapelajaran berikut hasil belajar dan indikator-indikator pencapaiannya selanjutnya menetapkan tema yang dapat digunakan untuk memadukan kompetensi dasar antara mata pembelajaran serta membawa bagan/matriks keterhubungannya[3].
Guru dapat memulai dengan prinsip-prinsip berikut ini;
a.       Ilmiah
Bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b.      Relevan
Bahwa ruang linkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik; yakni: tingkat perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
c.       Fleksibel
Bahwa pelaksanaan program, peserta didik, dan lulusan memiliki ruang gerak dan kebebasan dalam bertindak.
d.      Kontinuitas
Bahwa setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik.
e.       Konsisten
Bahwa antara setandar kompetensi, kompetensi dassar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten (ajeg) dalam membentuk kompetensi peserta didik.
f.       Memadai
Bahwa ruang lingkup indikator, materi setandar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
g.      Aktual dan Kontekstual
Bahwa ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang sedang terjadi dan berlangsung di masyarakat.
h.      Efektif
Yakni memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran, dan tingkat pembentukkan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
i.        Efisien
Efisien dalam silabus berkaitan dengan upaya untuk memperkecil atau menghemat penggunaan dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang ditetapkan[4].
Lima langkah penting pengembangan silabus
1.      Perencanaan, yakni mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber belajar termasuk nara sumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus.
2.      Pelaksanaan, dapat dilakukan dengan mengisi kolom identitas, mengkaji menganalisis standar kompetensi, mengkaji dan menentukan kompetensi dasar, mengembangkan indikator kompetensi hasil belajar, mengidentifikasi materi standar, mengembangkan pengalaman/kegiatan belajar mengajar (standar proses), menentukan jenis penilaian, alokasi waktu, dan menentukan sumber belajar.
3.      Penilaian, penilaian silabus harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, dengan menggunakan model-model penilaian.
4.      Revisi, draf silabus yang telah dikembangkan perlu diuji kelayakannya melalui analisis kualitas silabus, penilaian ahli, dan uji lapangan.
5.      Pengembangan silabus berkelanjutan, dilakukan secara berkesinambungan, kemudian dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru[5].

B.     PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI DASAR
SK dan KD telah ditetapkan oleh pemerintah yang dituangkan pada permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang standar isi. Dalam penyusunan silabus guru harus mengidentifikasi SK dan KD dari berbagai matapelajaran untuk merumuskan keterpaduan atau keterkaitan antara satu matapelajaran dengan matapelajaran lain.[6]
SK dan KD, bisa dilihat dalam dokumen standar isi, sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. SK dan KD berfungsi untuk mengarahkan guru dan fasilitator pembelajaran, mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.[7]

C.    PERUMUSAN INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR
1.      Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan dan respons yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
2.      Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3.      Indikator dirumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun alat penilaian.

D.    IDENTIFIKASI MATERI POKOK
Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang SK dan KD, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.      Tingkat perkembangan fisik, itelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
2.      Kebermanfaatan bagi peserta didik.
3.      Struktur keilmuan.
4.      Kedalaman dan keluasan materi.
5.      Relefansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
6.      Alokasi waktu.

E.     PENENTUAN PENGALAMAN BELAJAR
Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam proses pembentukan kompetensi, dengan berinteraksi aktif dengan sumber belajar melalui pendekatan, metode, dan media pembelajaran yang bervariasi. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai oleh peserta didik. Rumusan pengalaman belajar mencerminkan manajemen pengalaman belajar peserta didik.

F.     PENENTUAN JENIS PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa projek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Jenis penilaian yang dipilih bergantung pada rumusan indikatornya.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian, yaitu:
1.      Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2.      Menggunakan acuan kriteria.
3.      Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan.
4.      Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
5.      Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran.

G.    PENENTUAN ALOKASI WAKTU
Alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar dilakukan dengan memerhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingannya[8].
Dalam kerangka dasar tahun 2006, minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah sekitar 34 minggu. Untuk kelas awal sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (kelas 1 dan 2) alokasi waktu total yang disediakan adalah 30-31 jam pelajaran per-minggu, sedangkan untuk kelas tinggi (kelas 3-6) alokasi waktu total yang telah disediakan adalah 32 jam untuk kelas 3 dan 36 jam pelajaran untuk kelas 4, 5, dan 6 per-minggu. Satu jam tatap muka dilaksanakan selama 35 menit (kelas awal) dan 40 menit (kelas tinggi)[9].

H.    PENENTUAN MEDIA/SUMBER BELAJAR
Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, dan budaya.
Sumber belajar dipilih dan ditetapkan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, indikator, serta materi pokok dan kegiatan pembelajaran, dengan prosedur sebagai berikut.
1.      Merumuskan kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta menentukan materi standar yang memuat kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, dan indikator hasil belajar.
2.      Menetapkan strategi, metode, dan teknik pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran.
3.      Menetapkan alat evaluasi berbasis kelas ( EBK), dan alat ujian berbasis sekolah atau school based exam (SBE) sesuai dengan visi dan misi KTSP, yang berbasis kompetensi.
4.      Menganalisis kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman belajar, dan waktu yang tersedia sesuai dengan kurikulum beserta perangkatnya (kegiatan pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis kelas, dan ujian berbasis sekolah)
5.      Menetapkan sumber belajar yang tepat untuk mencapai SK dan KD, dan tujuan pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia (alokasi waktu).


Contoh silabus pembelajaran tematik
Madrasah Ibtidaiyah : “Nahrul Ulum”
Kelas/Semester          : I (satu)/I (satu)
Tema                           : Diri Sendiri
Sub Tema                   : Keluarga
MATA PWLAJARAN
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
MTK
SK 1
KD 1.3
Melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 20

KD 1.4
Mmenyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan sampai 20
·  Membaca dan menggunakan symbol +, -, = dalam pengerjaan hitungan sampai 5
·  Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan sampai dengan 5
·  Menggunakan sifat operasi hitung pertukaran dan pengelompokan untuk mempermudah penghitungan penjumlahan
Penjumlahan dan pengurangan
·  Memahami symbol +, -, dan =
·  Mempergunakan symbol tersebut di atas dalam pengerjaan hitungan
·  Menjumlah dua bilangan tanpa menyimpan
·  Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan sampai 20
·  Menjumlah dua bilangan yang sama nilainya sampai 20
·  Mengurangi dua bilangan tanpa teknik meminjam
·  Melakukan pengurangan sampai 20
·  Mengenal sifat pertukaran pada penjumlahan
·  Mengenal sifat pengelompokan pada penjumlahan
Tes tertulis mengerjakan soal-soal berhitung
Tes lisan main tebak-tebakan
10x35’
Matematika 1a hal 52-54

Sda hal 55-68 dan 74-77


IPA
SK 1
KD 1.2.
Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (lingkungan sehat IPA)
·  Menceriterakan perlunya air, makanan, pakaian, udara, dan lingkungan bersih untuk tumbuh sehat
Kebutuhan tubuh
·  Menyebutkan manfaat air untuk kebutuhan keluarga
·  Menyebutkan cara memperoleh air yang sehat
·  Mengamati gambar makanan yang sehat
·  Mengidentifikasi rumah sehat
Tes lisan berceritera tentang manfaat air
6x35’
Sains 1 oleh Haryanto hal 10-19
PENJASKES
SK 1
KD 1.1.
Mempraktikkan gerak dasar jalan, lari dan lompat dalam permainan sederhana serta nilai sportivitas, kejujuran, kerjasama, toleransi dan percaya diri
·  Melakukan gerakan lari
Permainan
·  Jalan santai bersama
·  Lari-lari kecil bersama teman
·  Main lari dan tangkap dalam lingkaran
·  Main lompat tali
Tes kinerja
6x35’
Buku olahraga
Guru olahraga
SBK
SK 2
KD 2.2.
Mengekspresikan diri melalui teknik menggunting menyobek
·  Membuat pohon keluarga
Teknik menggunting
·  Membuat kerangka pohon
·  Menuliskan nama anggota keluarga pada sepotong kertas
·  Menggunting kertas yang sudah berisi nama dalam bentuk sebuah kartu
·  Menggantungkan kartu yang berisi nama keluarga pada kerangka pohon
Tes produk pohon keluarga
6x35’
SBK 1 oleh tim BKG 2006 hal 34-42
PKN
SK 1
KD 1.1.
Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.
KD 1.2.
Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan dirumah
·  Menyebutkan agama yang dianut oleh anggota keluarganya
·  Menyebutkan suku bangsa yang ada dirumahnya
·  Mengidentifikasi anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin
·  Menyebutkan sikap yang baik terhadap sesama anggota keluarga
Bineka Tunggal Ika




Hidup Rukun
·  Mengkapi tabel yang memuat perbedaan jenis kelamin dalam anggota keluarga
·  Memahami perbedaan bangsa dan suku bangsa
·  Menyebutkan contoh hidup rukun
·  Menceriterakan kehidupan yang rukun di rumah
·  Memahami arti dan guna tata tertib
·  Menceriterakan tata tertib yang sudah dilakukan di rumah
Tes lisan
Berceritera
6x35’
PKN 1 oleh Nana Supama hal 1-7






BAB III
KESIMPULAN

 F Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok matapelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dan ada beberapa prinsip-prinsip silabus, yaitu; ilmiah, relevan, fleksibel, berkesinambungan, konsisten, memadai, aktual dan konseptual, efektif, dan efisien. Proses pengembangan silabus: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, revisi, dan Pengembangan silabus berkelanjutan.
 F Di dalam silabus tersebut terdapat Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi, Penilaian, Alokasi waktu, dan sumber belajar.






DAFTAR PUSTAKA

-          Dr. E. Mulyasa, M.Pd. kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007.
-          Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Bandung. 2010.
-          Silabus pembelajaran tematik, paket 12.


[1] Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd. Implementasi  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Bandung. 2010. Hal 132.
[2] Dr. E. Mulyasa, M.Pd. kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007., hal 190.
[3] Silabus pembelajaran tematik, paket 12, hal 10-11.
[4] Ibid 1, hal 191-195.
[5] Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Bandung. 2010., hal 141-142.
[6] Silabus pembelajaran tematik, paket 12, hal 12.
[7] Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah., hal 147.
[8] Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah., hal 145-146.
[9] Silabus tematik, paket 12, hal 15.

Popular Posts