PENYUSUNAN SILABUS DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
Makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Pembelajaran Tematik”
Disusun oleh :
Muh. Nusthon
Nawawi A.
(210609084)
Dosen Pengampu
:
Kurnia Hidayati,
M.Pd
JURUSAN TARBIYAH
PRODI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan
kurikulum diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang
dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era
globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan. Lebih dari itu implementasi
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) diharapkan mampu menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga dapat menghasilkan sumber
daya manusia berkualitas yang mampu membawa maysrakat, bangsa dan negara keluar
dari krisis multidimensi yang sudah lebih dari sepuluh tahun belum menunjukkan
adanya pemulihan.
Hal ini
dimungkinkan karena KTSP memberikan kesempatan yang lebih luas terhadap guru
untuk berimprovisasi, terutama dalam pengembangan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang lebih sesuai dengan kebutuhan (asas
relevansi). Sekolah yang memiliki kemampuan mandiri dapat menjabarkan standar
isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) secara mandiri serta
mengembangkan silabus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya setelah
mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat (Provinsi, Kabupaten, dan
Kota)[1].
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok matapelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan[2].
Pelaksanaan
pembelajaran tematik perlu diupayakan adanya penyediaan interaksi pembelajaran
yang dapat meningkatkan proses belajar siswa/siswi secara menyeluruh melalui
kegiatan penghubung gagasan/konsep pada suatu matapelajaran dengan
gagasan/konsep pada matapelajaran lainnya.
Langkah-langkah
dalam merancang pembelajaran tematik didukung dengan tujuh langkah, yaitu;
1.
Tetapkan
matapelajaran yang akan dipadukan,
2.
Pelajari
kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap matapelajaran,
3.
Pelajari
hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap matapelajaran,
4.
Pilih
dan tetapkan tema pemersatu,
5.
Buatlah
pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap matapelajaran dengan tema
pemersatu,
6.
Susun
silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar setiap
matapelajaran,
7.
Susun
satuan pembelajaran tematik.
Penyusunan perencangan pembelajaran tematik dapat dimulai dari
penetapan matapelajaran yang akan dipadukan, mempelajari kompetensi-kompetensi
dasar dalam setiap matapelajaran yang akan dipadukan, mempelajari kompetensi
dasar dalam setiap matapelajaran berikut hasil belajar dan indikator-indikator
pencapaiannya selanjutnya menetapkan tema yang dapat digunakan untuk memadukan
kompetensi dasar antara mata pembelajaran serta membawa bagan/matriks
keterhubungannya[3].
Guru dapat memulai dengan prinsip-prinsip berikut ini;
a.
Ilmiah
Bahwa
keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar,
logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b.
Relevan
Bahwa
ruang linkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik; yakni: tingkat
perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
c.
Fleksibel
Bahwa
pelaksanaan program, peserta didik, dan lulusan memiliki ruang gerak dan
kebebasan dalam bertindak.
d.
Kontinuitas
Bahwa
setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan
satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik.
e.
Konsisten
Bahwa
antara setandar kompetensi, kompetensi dassar, indikator, materi pokok, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten
(ajeg) dalam membentuk kompetensi peserta didik.
f.
Memadai
Bahwa
ruang lingkup indikator, materi setandar, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang
telah ditetapkan.
g.
Aktual
dan Kontekstual
Bahwa
ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan
nyata, dan peristiwa yang sedang terjadi dan berlangsung di masyarakat.
h.
Efektif
Yakni
memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran, dan
tingkat pembentukkan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan.
i.
Efisien
Efisien
dalam silabus berkaitan dengan upaya untuk memperkecil atau menghemat
penggunaan dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar
yang ditetapkan[4].
Lima langkah
penting pengembangan silabus
1.
Perencanaan,
yakni mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber
belajar termasuk nara sumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus.
2.
Pelaksanaan,
dapat dilakukan dengan mengisi kolom identitas, mengkaji menganalisis standar
kompetensi, mengkaji dan menentukan kompetensi dasar, mengembangkan indikator
kompetensi hasil belajar, mengidentifikasi materi standar, mengembangkan
pengalaman/kegiatan belajar mengajar (standar proses), menentukan jenis penilaian,
alokasi waktu, dan menentukan sumber belajar.
3.
Penilaian,
penilaian silabus harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, dengan
menggunakan model-model penilaian.
4.
Revisi,
draf silabus yang telah dikembangkan perlu diuji kelayakannya melalui analisis
kualitas silabus, penilaian ahli, dan uji lapangan.
5.
Pengembangan
silabus berkelanjutan, dilakukan secara berkesinambungan, kemudian dijabarkan
ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan
ditindaklanjuti oleh masing-masing guru[5].
B.
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI DASAR
SK
dan KD telah ditetapkan oleh pemerintah yang dituangkan pada permendiknas no.
22 tahun 2006 tentang standar isi. Dalam penyusunan silabus guru harus
mengidentifikasi SK dan KD dari berbagai matapelajaran untuk merumuskan
keterpaduan atau keterkaitan antara satu matapelajaran dengan matapelajaran
lain.[6]
SK
dan KD, bisa dilihat dalam dokumen standar isi, sesuai dengan mata pelajaran
masing-masing. SK dan KD berfungsi untuk mengarahkan guru dan fasilitator
pembelajaran, mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.[7]
C.
PERUMUSAN INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR
1.
Indikator
merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda,
perbuatan dan respons yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
2.
Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
3.
Indikator
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi
sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun alat penilaian.
D.
IDENTIFIKASI MATERI POKOK
Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang SK dan KD, dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Tingkat
perkembangan fisik, itelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
2.
Kebermanfaatan
bagi peserta didik.
3.
Struktur
keilmuan.
4.
Kedalaman
dan keluasan materi.
5.
Relefansi
dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
6.
Alokasi
waktu.
E.
PENENTUAN PENGALAMAN BELAJAR
Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang
dilakukan peserta didik dalam proses pembentukan kompetensi, dengan
berinteraksi aktif dengan sumber belajar melalui pendekatan, metode, dan media
pembelajaran yang bervariasi. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai oleh peserta didik. Rumusan pengalaman belajar mencerminkan
manajemen pengalaman belajar peserta didik.
F.
PENENTUAN JENIS PENILAIAN
Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa projek atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Jenis penilaian yang dipilih
bergantung pada rumusan indikatornya.
Terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian, yaitu:
1.
Penilaian
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2.
Menggunakan
acuan kriteria.
3.
Menggunakan
sistem penilaian berkelanjutan.
4.
Hasil
penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
5.
Sesuai
dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran.
G.
PENENTUAN ALOKASI WAKTU
Alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar dilakukan dengan
memerhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingannya[8].
Dalam kerangka dasar tahun 2006, minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah sekitar 34 minggu. Untuk kelas awal sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (kelas 1 dan 2) alokasi waktu total yang disediakan
adalah 30-31 jam pelajaran per-minggu, sedangkan untuk kelas tinggi (kelas 3-6)
alokasi waktu total yang telah disediakan adalah 32 jam untuk kelas 3 dan 36
jam pelajaran untuk kelas 4, 5, dan 6 per-minggu. Satu jam tatap muka
dilaksanakan selama 35 menit (kelas awal) dan 40 menit (kelas tinggi)[9].
H.
PENENTUAN MEDIA/SUMBER BELAJAR
Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan
elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, dan budaya.
Sumber belajar dipilih dan ditetapkan berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, indikator, serta materi pokok dan kegiatan
pembelajaran, dengan prosedur sebagai berikut.
1.
Merumuskan
kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta menentukan materi standar yang memuat
kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, dan indikator hasil belajar.
2.
Menetapkan
strategi, metode, dan teknik pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran.
3.
Menetapkan
alat evaluasi berbasis kelas ( EBK), dan alat ujian berbasis sekolah atau school
based exam (SBE) sesuai dengan visi dan misi KTSP, yang berbasis
kompetensi.
4.
Menganalisis
kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman belajar, dan waktu yang
tersedia sesuai dengan kurikulum beserta perangkatnya (kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta
penilaian berbasis kelas, dan ujian berbasis sekolah)
5.
Menetapkan
sumber belajar yang tepat untuk mencapai SK dan KD, dan tujuan pembelajaran
sesuai dengan waktu yang tersedia (alokasi waktu).
Contoh
silabus pembelajaran tematik
Madrasah
Ibtidaiyah : “Nahrul Ulum”
Kelas/Semester : I (satu)/I (satu)
Tema : Diri Sendiri
Sub
Tema : Keluarga
|
|||||||
MATA
PWLAJARAN
|
KOMPETENSI
DASAR
|
INDIKATOR
|
MATERI
POKOK
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
PENILAIAN
|
ALOKASI
WAKTU
|
SUMBER
BELAJAR
|
MTK
|
SK
1
KD
1.3
Melakukan
penjumlahan dan pengurangan sampai 20
KD
1.4
Mmenyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan sampai 20
|
· Membaca dan menggunakan symbol +, -, = dalam pengerjaan hitungan
sampai 5
· Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan sampai dengan 5
· Menggunakan sifat operasi hitung pertukaran dan pengelompokan
untuk mempermudah penghitungan penjumlahan
|
Penjumlahan
dan pengurangan
|
· Memahami symbol +, -, dan =
· Mempergunakan symbol tersebut di atas dalam pengerjaan hitungan
· Menjumlah dua bilangan tanpa menyimpan
· Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan sampai 20
· Menjumlah dua bilangan yang sama nilainya sampai 20
· Mengurangi dua bilangan tanpa teknik meminjam
· Melakukan pengurangan sampai 20
· Mengenal sifat pertukaran pada penjumlahan
· Mengenal sifat pengelompokan pada penjumlahan
|
Tes
tertulis mengerjakan soal-soal berhitung
Tes
lisan main tebak-tebakan
|
10x35’
|
Matematika
1a hal 52-54
Sda
hal 55-68 dan 74-77
|
IPA
|
SK
1
KD
1.2.
Mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (lingkungan sehat IPA)
|
· Menceriterakan perlunya air, makanan, pakaian, udara, dan
lingkungan bersih untuk tumbuh sehat
|
Kebutuhan
tubuh
|
· Menyebutkan manfaat air untuk kebutuhan keluarga
· Menyebutkan cara memperoleh air yang sehat
· Mengamati gambar makanan yang sehat
· Mengidentifikasi rumah sehat
|
Tes
lisan berceritera tentang manfaat air
|
6x35’
|
Sains
1 oleh Haryanto hal 10-19
|
PENJASKES
|
SK
1
KD
1.1.
Mempraktikkan
gerak dasar jalan, lari dan lompat dalam permainan sederhana serta nilai
sportivitas, kejujuran, kerjasama, toleransi dan percaya diri
|
· Melakukan gerakan lari
|
Permainan
|
· Jalan santai bersama
· Lari-lari kecil bersama teman
· Main lari dan tangkap dalam lingkaran
· Main lompat tali
|
Tes
kinerja
|
6x35’
|
Buku
olahraga
Guru
olahraga
|
SBK
|
SK
2
KD
2.2.
Mengekspresikan
diri melalui teknik menggunting menyobek
|
· Membuat pohon keluarga
|
Teknik
menggunting
|
· Membuat kerangka pohon
· Menuliskan nama anggota keluarga pada sepotong kertas
· Menggunting kertas yang sudah berisi nama dalam bentuk sebuah
kartu
· Menggantungkan kartu yang berisi nama keluarga pada kerangka
pohon
|
Tes
produk pohon keluarga
|
6x35’
|
SBK
1 oleh tim BKG 2006 hal 34-42
|
PKN
|
SK
1
KD
1.1.
Menjelaskan
perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.
KD
1.2.
Memberikan
contoh hidup rukun melalui kegiatan dirumah
|
· Menyebutkan agama yang dianut oleh anggota keluarganya
· Menyebutkan suku bangsa yang ada dirumahnya
· Mengidentifikasi anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin
· Menyebutkan sikap yang baik terhadap sesama anggota keluarga
|
Bineka
Tunggal Ika
Hidup
Rukun
|
· Mengkapi tabel yang memuat perbedaan jenis kelamin dalam anggota
keluarga
· Memahami perbedaan bangsa dan suku bangsa
· Menyebutkan contoh hidup rukun
· Menceriterakan kehidupan yang rukun di rumah
· Memahami arti dan guna tata tertib
· Menceriterakan tata tertib yang sudah dilakukan di rumah
|
Tes
lisan
Berceritera
|
6x35’
|
PKN
1 oleh Nana Supama hal 1-7
|
BAB III
KESIMPULAN
F Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok
matapelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dan ada
beberapa prinsip-prinsip silabus, yaitu; ilmiah, relevan, fleksibel,
berkesinambungan, konsisten, memadai, aktual dan konseptual, efektif, dan
efisien. Proses pengembangan silabus: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
revisi, dan Pengembangan silabus berkelanjutan.
F
Di
dalam silabus tersebut terdapat Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),
Indikator, Materi, Penilaian, Alokasi waktu, dan sumber belajar.
DAFTAR PUSTAKA
-
Dr.
E. Mulyasa, M.Pd. kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2007.
-
Prof.
Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Bandung. 2010.
-
Silabus
pembelajaran tematik, paket 12.
[1]
Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Bandung. 2010. Hal 132.
[2]
Dr. E. Mulyasa, M.Pd. kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung. 2007., hal 190.
[3]
Silabus pembelajaran tematik, paket 12, hal 10-11.
[4]
Ibid 1, hal 191-195.
[5]
Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bumi Aksara. Bandung. 2010., hal 141-142.
[6]
Silabus pembelajaran tematik, paket 12, hal 12.
[7]
Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah., hal 147.
[8]
Prof. Dr. E. Mulyasa, M.Pd, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah., hal 145-146.
[9]
Silabus tematik, paket 12, hal 15.